Disini saya akan mencoba memberikan informasi seputar olahraga sebatas yang saya ketahui. semoga bermanfaat bagi yang membutuhkan. Here I will try to give information about the sport to the extent that I know. may be useful for the needy.
Selasa, 19 April 2011
SEJARAH SEPAKBOLA / SOCCER / FOOTBALL
Cina adalah tanah air sepak bola, selain ilmu pengetahuan, budaya dan kearifan agama. Di Cina sepak bola sudah dimainkan orang sejak 7.000 tahun yang lalu—sebuah masa yang panjang dari sebuah klaim yang salah. Selama ini orang menganggap sepak bola lahir di Inggris pada abad 19. Para penulis sejarah sepak bola juga seolah keberatan mengakui Cina sebagai negeri yang melahirkan sepak bola. Inggris, dan Eropa pada umumnya, sesungguhnya hanya mengembangkan olahraga ini dari apa yang sudah ditemukan oleh orang-orang Asia Tengah.
Catatan tertua tentang sepak bola ditemukan di Cina dari masa Dinasti Tsin (255-206 sebelum Masehi). Manuskrip itu mencurigai, permainan ini diperoleh secara turun-termurun sejak 5.000 tahun sebelumnya. Pada zaman Tsin, permainan yang dinamai tsu chu ini awalnya dipakai untuk melatih fisik para prajurit kerajaan. Kemudian berkembang menjadi permainan yang menyenangkan kendati sulit dilakukan.
Tsu chu yang berarti “menendang bola” lahir dari kepercayaan Cina kuno. Menurut penulis Li You (55-135), bola itu melambangkan bulan yang amat sakral dan dua tim yang berlawanan melambangkan yin dan yang. Angka 12 diambil dari jumlah bulan dalam penanggalan Cina. Permainan ini sudah mengenal wasit. Dia memimpin pertandingan dan menghitung skor. Dokumen dari tahun 50 sebelum Masehi melaporkan ada pertandingan antara tim Cina dan Jepang di Kyoto. Tak disebutkan berapa skor akhirnya.
Petualang Italia, Marco Polo (1254-1324), mengenalkan sepak bola modern dari Cina dan Jepang sewaktu kembali ke Eropa. Tapi para peneliti masih berdebat apakah petualang itu satu-satunya orang yang berjasa membawa sepak bola ke sana. Sebagian meragukan, sebagian lagi yakin Eropa telah “mencuri” permainan ini dari Asia kuno lewat Marco Polo.
Orang Jepang memainkan olahraga ini setelah padagang dan siswa mereka menyambangi Cina. Orang Jepang mengadopsi tsu chu dengan lebih kreatif. Mereka menamainya kemari. Pemainnya dua sampai 12 orang. Gawangnya berupa dua pohon yang berdiri sejajar.
Orang Inggris mulai mengenal sepak bola pada sekitar abad 8. Sama seperti di Romawi, permainan bola di Inggris jauh lebih brutal. Dimainkan di lapangan yang luas atau jalanan berjarak 3-4 kilometer. Raja Edward II menyebut sepak bola sebagai “permainan setan yang dibenci Tuhan.” Ia melarang rakyatnya melakukan olahraga ini pada April 1314, terutama untuk kalangan ningrat. sepak bola dianggap kampungan karena menggunakan tengkorak manusia sebagai bola.
Sepak bola mulai modern dan tertib setelah Giovani Bardi dari Italia membukukan serentetan aturan permainan ini tahun 1580. Di Italia, sepak bola disebut calcio. Setahun berikutnya, Richard Mulcaster di Inggris juga melakukan hal serupa. Kepala Sekolah Merchant Taylor’s dan St. Paul itu menyerukan perlunya pembatasan pemain dan wasit. Paparannya dalam buku Position Where in Those Primitive Circumstanes be Examined itu lebih banyak menganjurkan pengurangan kekerasan dan mementingkan aspek kebugaran.
Dua ratus tahun kemudian Joseph Strutt menyempurnakan aturan tersebut. Belajar dari sejarah bola Inggris tahun 1700, ia menulis buku The Sports and Pastimes of The People England. Dalam buku ini ia membuat aturan bahwa sepak bola harus terdiri dari dua tim dengan jumlah pemain sama. Kedua tim harus berebut bola untuk memasukkannya ke gawang lawan yang terpisah oleh jarak 70-90 meter.
Dalam World Soccer (1992), Guy Oliver menulis bahwa peraturan dan permainan tsu chu maupun kemari merupakan sumber ilham sepak bola modern.
Mulcaster dijuluki sebagai “pembela sepak bola paling gigih dari abad 16”. Itu karena ia tekun mengkampanyekan sepak bola yang tidak brutal. Permainan ini, katanya, bahkan harus dimainkan oleh perempuan dan anak-anak karena berguna untuk kekuatan dan kebugaran tubuh. Padahal di Cina, menurut pelukis Dinasti Ming, Du Jin, para perempuan sudah bermain tsu chu antara tahun 1465-1509.
Konsep Strutt ini kemudian dijadikan pijakan peraturan sepak bola modern. Pijakan ini mendasari lahirnya Football Association di Inggris pada 26 Oktober 1863 oleh 11 klub sepak bola di sana yang anggotanya terdiri dari para mahasiwa. Awalnya, asosiasi mengatur jumlah pemain satu tim sebanyak 15-21 orang. Pada 1870 jumlah pemain dibakukan menjadi sebelas. Penjaga gawang baru muncul pada 1880.
Dari organisasi ini pulalah lahir istilah soccer, dari singkatan kata association. Charles Wreford Brown, mahasiswa Universitas Oxford, menemukan tak sengaja istilah ini ketika ditanya orang apakah ia seorang pemain rugbi (rugger), olahraga yang lebih terkenal di sana. Brown menjawab, “No, I’am soccer.”
Tahun 1863 merupakan tonggak sejarah sepak bola modern. Selain ada wasit, luas lapangan dan jumlah pemain yang dibatasi, sepak bola juga hanya memakai kulit binatang yang diisi udara. Permainan ini kemudian menyebar ke negara jajahan Inggris dan berkembang pesat dan kompleks sebagai budaya massa dalam abad modern.
Kompetisi sepak bola yang pertama dimulai di negara Inggris. Pertumbuhan sepak bola melaju terus di seantero jagat. Bahkan tahun 1879 sudah mengenal langkah-langkah sepakbola profesional di Darwin, yaitu dua pemainnya John Love dan Fergus Suter dilaporkan sebagai orang-orang pertama yang menerima bayaran dari bakatnya bermain sepakbola.Setelah Football Association, segera menyulus di Nederland, the Scottisch FA (1873), The TA of Wales (1875), dan The Irish FA di Belfast, Selandia Baru (1891), Argentina (1893), Chili (1895), Swiss dan Belgia (1895) Italia (1898), Jerman dan Uruguay (1900), Hongaria (1901), dan Finlandia pada tahun 1907.Pada tahun 1907, berdirilah Federasi sepakbola dunia (FIFA) di Paris. Pelopornya adalah Perancis, Denmark, Nederland, Spanyol, Swedia dan Swiss. Dari tujuh anggota berkembang menjadi 36 pada tahun 1925 dan setelah diselingi Perang Dunia II, perebutan Piala Dunia II sudah diikuti oleh 73 anggota. Dan pada saat ini FIFA mempunyai anggota sebanyak 146.300.000 klub. Diantara sekian banyak klub, 200.000 di antaranya berada di Eropa dengan sekitar 680.000 tim dan 22 juta pemain yang aktif.
Sebagai sebuah budaya massa, sepak bola telah menarik minat para ilmuwan dengan pelbagai latar belakang: sosial, ekonomi, politik, filsafat. Victor Matheson dari Departemen Ekonomi William College, Inggris, dalam penelitiannya di tahun 2003 menyimpulkan bahwa klub-klub profesional di Eropa dan Amerika Selatan menyumbang pertumbuhan ekonomi yang signifikan kepada negaranya. Setiap klub, dengan perputaran uang triliunan rupiah, setidaknya mempekerjakan 3.000 karyawan. Atau holiganisme di Inggris yang menarik minat para sosiolog dalam meneliti pendukung sebuah kesebelasan.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar